Rabu, 23 Maret 2011

Latar belakang Tema "Aku Bisa Kamu Bisa"

Latar belakang Tema Aku Bisa Kamu Bisa

Poster Aku Bisa Kamu Bisa
Kecenderungan umum yang mudah dijumpai dalam diri anak ialah segala sesuatu cepat tersedia. Mereka hanya mau memetik hasil tanpa menyadari bahwa segala sesuatunya perlu diupayakan dengan tekun (mau berjerih payah). Pentinglah, sejak dini ditaburkan dalam diri anak semangat mau menanam, menumbuhkan, dan memelihara sampai dapat memetik hasilnya, sehingga dia tidak hanya memetik hasil tetapi juga rela atau berani mengupayakan. Dalam diri anak diharapkan tumbuh semangat “berproduksi” dan bukan sekedar “mengonsumsi”, tekun belajar guna mencapai cita-cita atau sikap mau berjerih payah guna mencapai keberhasilan, tidak egois atas apa yang sudah dicapainya dan mau menolong teman-temannya yang belum mencapai keberhasilan. Anak dapat bergembira bersama atas keberhasilan teman-temannya berkat bantuannya. Maka, dalam diri anak perlu ditanamkan sejak dini semangat merasa gembira setelah melakukan hal yang baik sehingga dia bergairah untuk melakukan kebaikan dengan mengajar atau melatih teman yang belum mampu (bukan hanya merasa senang atau bergembira kalau menerima sesuatu dari orang lain).

Untuk memungkinkan dan memudahkan anak mau menolong temannya yang belum berhasil, sebelumnya perlu ditumbuhkan “semangat berbagi” yaitu rela (tidak kikir) membagikan yang telah dicapainya kepada orang lain, sehingga keberhasilan tersebut dapat dinikmati bersama dalam rasa syukur dan kehangatan persaudaraan. Tanpa ini, anak akan membiarkan saja teman-temannya ketinggalan atau bahkan menjegal temannya yang hampir berhasil, agar ia tetap menempati kedudukan terunggul. Anak perlu dilatih dan disadarkan bahwa dengan membagikan kemampuannya (keterampilan dan pengetahuan), ia akan semakin unggul dengan kemampuannya itu. Tanpa memiliki semangat berbagi, ada bahaya bahwa anak ini, setelah berhasil menjadi orang “sukses”, tetap egois atau hanya mengejar kepentingan dirinya sendiri tanpa peduli dan tidak bersedia menolong yang mengalami kesulitan. Semangat berbagi diharapkan dapat
mendasari semangat anak untuk mengajar dan melatih teman-temannya berdasarkan inspirasi Yoh 6:1-15, yaitu anak kecil yang menyerahkan 5 roti dan 2 ikannya kepada Yesus untuk dibagi-bagikan kepada
orang-orang lapar yang ada di sekitarnya. Semangat anak kecil inilah yang mau diperkenalkan kepada anak-anak peserta pendampingan iman anak (BIAK, Sekolah Minggu) dan sebagainya.

Tema “Aku bisa, kamu juga bisa” diharapkan dapat membuahkan orang-orang yang senang berbagi kemampuan (pengetahuan dan keterampilan) dan membuahkan insan-insan pendidikan, baik dalam lingkup
informal maupun formal, lingkup keluarga maupun sekolah, masyarakat maupun Gereja. Sikap pokok ini perlu dipahami dan dihayati oleh para pendamping pendampingan iman anak sehingga siap memperkenalkan
dan menumbuhkannya pada anak-anak yang didampingi.

Melalui gambar-gambar ditunjukkan contoh:
1. kegiatan dalam keluarga yang saling berbagi kemampuan dan pengetahuan, baik antara anak dengan orangtuanya, anak dengan kakaknya, maupun anak dengan adiknya,
2. kegiatan dalam lingkup sekolah yang saling berbagi kemampuan dan pengetahuan, baik antara anak dengan gurunya maupun anak dengan teman-temannya, dan
3. kegiatan dalam lingkungan bermain yang saling berbagi kemampuan dan pengetahuan, baik antara anak dengan teman sebaya, anak dengan teman yang lebih tua, maupun anak dengan teman yang lebih muda.

Baca juga:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar